Selasa, 06 Januari 2015

Perbandingan Mahalnya Komunikasi (internet) di Indonesia dengan Negara Lain

Telekomunikasi di Indonesia seperti internet bisa dibilang mahal, karena dibandingkan dengan Negara lain Indonesia masih kalah murahnya. Pemerintah dalam hal ini harus mengambil peran guna mengambil kebijakan untuk menurunkan tarif internet di Indonesia.

Mahalnya tarif internet juga diakuit oleh  Kepala Pusat dan Humas Kemkominfo, Gatot S Dewa Broto, tujuan utama dari kebijakan pemerintah meyelenggarakan telekomunikasi untuk akses broadband menggunakan spektrum frekuensi Broadband Wireless Access (BWA) dan seleksi penyelenggaraannya pada pita 2.3 GHz dan 3.3 GHz untuk  mendorong ketersediaan tarif akses internet yang terjangkau (murah) di Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Suara Media.com.

Penyebab tarif internet mahal bisa dikarenakan tarif intenet di negara ini ada kaitan dengan jenis serat optik yang dipakai (tertanam di dasar laut). Negara kita yang posisinya berada di Katulistiwa terlalu jauh jangkauannya menuju penyedia internet  di AS. Semakin jauh jauh dengan penyedia Internet semakin panjang bula Backbone atau kabel serat optik tadi diperukan, artinya semakin besar biaya investasinya.

Berbeda dengan jepang, Taiwan dan China yang relatif  lebih  dekat  kita mau tidak mau harus melalui jarak yang panjang tersebut.  Dalam hal ini kita mendapat Backbone Tier-1 oleh pemilik Backbone di AS.
Disamping jarak Backbone yang panjang, kita juga hanya memiliki 2 routing  (akses) saja yakni Routing Singapore dan  Routing Australia. Berbeda dengan negara-negara tersebut di atas, mereka route yang lebih banyak, yakni Rusia, China, Taiwan dan AS. Semakin banyak route nya semakin kompetitiflah harganya.

Ironisnya, kendati masih tergolong mahal, kecepatan akses intenet kita juga termasuk paling lemot di dunia. Untuk ranking kecepatan akses ini, posisi rangking kita berada diurutan 148 dunia dari 154 negara, yakni pada angka 1,21 Mbps. Sedangkan negara-negara lainnya yang memiliki akses terbaik adalah (sesuai rangking) :
  • 1 Korea Selatan 21,71 Mb/s
  • 2 Jepang 16.00 Mb/s
  • 3 Aland Island 15.02 Mb/s
  • 4 Lithuania 13.44 Mb/s
  • 5 Latvia 13.35 Mb/s
  • 6 Swedia 13.26 Mb/s
  • 7 Romania 12.85 Mb/s
  • 8 Belanda 12.32 Mb/s
  • 9 Bulgaria 12.02 Mb/s
  • 10 Republik Moldova 10.00 Mb/s
  • 11 Hong Kong (China) 9.52 Mb/s
  • 12 Slovakia 8.92 Mb/s
  • ——-
  • 148 Indonesia 1,21Mb/s
  • ——–
  • 154 Zimbwabe. Tarif sekali SMS untuk lokal Zimbabwe adalah USD 5-7 atau dengan kurs rupiah 9,665 per 1 USD tarif tersebut setara dengan Rp 48.325- Rp 67.665. Cukup untuk membeli beras beberapa kilogram di Indonesia. Untuk tarif SMS ke luar negeri, lebih gila lagi. Harga yang dipatok adalah antara $ 12 and $ 20 atau sekitar Rp 115.980,- sampai Rp 193.300. (Sumber TongBerisi.net)
Sumber :
http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2011/01/02/tarif-internet-kita-mahal-atau-lebih-berkualitas-329789.html



Pengaruh Provider Terhadap Kualitas Pelayanan Telekomunikasi

BAB III
IMPLEMENTASI

Aplikasi ini mengenai survey tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan provider telekomunikasi yang ada di Indonesia. Aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa opsi untuk membuat pertanyaannya seperti multiple choice yang berguna untuk memberikan pilihan ganda, lalu skala (scale) untuk menentukan tingkat kepuasan berdasarkan angka.

Survey ini dibuat dengan menggunakan google.docs karena mempermudah dalam mem-polling suatu data yang akan diperoleh. Selain itu, hasil yang ditampilkan lebih menarik dan lebih detail sehingga keakuratan data yang masuk menjadi maksimal.

Form pertanyaan yang telah dibuat dapat dilihat di: http://goo.gl/forms/rsza99KOKi


Berdasarkan hasil survey terhadap 36 responden yang terdiri dari 16 laki-laki dan 20 perempuan dengan rentang usia 14 – 23 tahun di beberapa kota di Indonesia, maka dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :
1.      Waktu akses telekomunikasi : Pada bagian ini ditanyakan kapan waktu yang paling sering dilakukan oleh responden saat melakukan telekomunikasi.


2.      Lama akses telekomunikasi : Pada bagian ini ditanyakan seberapa lama rata-rata responden melakukan telekomunikasi dalam satu hari.


3.      Perangkat yang sering digunakan : Pada bagian ini ditanyakan perangkat apa saja yang biasa digunakan oleh responden ketika melakukan proses telekomunikasi.

4.      Sistem operasi yang digunakan : Pada bagian ini ditanyakan ystem operasi apa saja yang biasa digunakan oleh responden pada perangkat yang biasa mereka gunakan. 

5.      Tipe jaringan yang digunakan : Pada bagian ini ditanyakan tipe jaringan yang digunakan oleh para responden.

6.      Provider yang digunakan : Pada bagian ini ditanyakan provider apa saja yang digunakan oleh responden untuk melakukan telekomunikasi

7.      Jenis layanan yang dipilih : Pada bagian ini ditanyakan jenis layanan apa yang dipilih, apakah responden lebih menyukai kuota yang banyak atau kecepatan akses yang cepat.

8.      Tingkat kepuasan : Pada bagian ini responden diharuskan untuk memilih skala ukuran seberapa puas mereka pada provider yang mereka gunakan dari angka 1 – 5. 1 = Sangat tidak puas
2 = Kurang puas
3 = Cukup puas
4 = Puas
5 = Sangat puas

9.      Keluhan responden : Pada bagian ini responden ditanyakan mengenai keluhan-keluhan yang sering dialami ketika menggunakan provider yang mereka pakai.

Untuk lebih lengkapnya, hasil survey dapat dilihat di : http://goo.gl/1PZtYz


PENGAMANAN DATA DALAM KOMUNIKASI

Telekomunikasi merupakan hal yang vital dewasa ini. Telekomunikasi mengiringi langkah dari perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini. Sekarang ini sudah memasuki era digital yang semuanya hampir berbasis cloud computing yang disana tentu saja membutuhkan komunikasi yang terjadi. Terkait dengan telekomunikasi erat kaitannya dengan jaringan komputer. Jaringan komputer merupakan media untuk terjadinya komunikasi.



Komunikasi dalam bidang telekomunikasi sangat riskan dan rentan akan gangguan seperti penyadapan yang terjadi. Contoh kasus yang belum lama terjadi adalah penyadapan presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono yang dilakukan penyadapan oleh pemerintah Australia. Kasus tersebut merupakan contoh dari kegagalan pengamanan telekomunikasi. Dalam melakukan pengamanan dalam hal pertukaran data, dapat diminimalisir dengan cara :
  1. Authentikasi, pemberian otentikasi terhadap data yang akan dilakukan pertukaran seperti pemberian password dan lain sebagainya.
  2. Enkripsi data, adalah melakukan pengacakkan data ketika data sedang dilakukan pertukaran data dan didekripsi ketika data hendak dibaca kembali.
Internet sebagai media komunikasi harus di tanggapi serius oleh operator komunikasi dan pemerintah dalam turut berpartisipasi untuk membantu pengamanan data. Cara tersebut adalah pengamanan data dalam hal perangkat lunak, perangkat fisik juga harus diperhatikan dalam melakukan pengamanan data. 
Dalam melakukan pengamanan data, perlu diperhatikan juga hal - hal berikut,
  1. Bencana (disaster), bencana disini dapat berupa bencana alam dan bencana akibat kelalaian manusia. Perlu juga melakukan pengamanan dalam menanggulangi masalah seperti ini misalnya dengan cara melakukan backup secara cloud.
  2. Sistem pengamanan, dalam hal ini perlu juga adanya prosedur dalam mengamankan data seperti cara - cara dalam mengamankan data.
  3. Kesalahan (error), dalam hal ini merupakan kesalahan dalam sistem komputer itu sendiri, misalnya ada kegagalan perangkat lunak dan perlu adanya langkah-langkah dalam mengamankan data.

Sumber :
http://wizardreza.blogspot.com/2014/12/pengamanan-data-dalam-telekomunikasi.html

GANGGUAN PADA TELEMATIKA

Kemajuan teknologi telematika atau teknologi apapun itu tidak luput dari gangguan - gangguan yang sering terjadi dan menghambat teknologi itu sendiri. Banyak cara dikembangkan untuk meminimalisir gangguan - gangguan yang terjadi. Tidak ada teknologi yang tidak memiliki gangguan, meskipun tidak terlihat namun tetap saja akan ada gangguan - gangguan yang terjadi. Yang menjadi penting adalah bagaimana mengendalikan dan menangani gangguan - gangguan tersebut agat teknologi tidak terlalu terhambat.

Dalam bidang komunikasi, gangguan - gangguan yang sering terjadi adalah masalah pada persinyalan. Masalah yang sama juga dihadapi oleh bandara dan stasiun kereta api dalam menghandle trafik yang terjadi. Namun mereka melakukan upaya dalam mengurangi gangguan - gangguan tersebut agar trafiknya dapat tetap berjalan. Dalam bidang telematika, terdapat motif-motif gangguan yang terjadi, yaitu :

1.                  Interuption, adalah suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
2.                  Interception, adalah suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
3.                  Fabrication, adalah suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
4.                  Modification, adalah suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
5.      Noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan.
6.       Flooding adalah teknologi informasi yang mengacu kepada salah satu jenis serangan Denial-of-service yang menggunakan paket-paket SYN. Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang.
7.      Virus adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.
8.      Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet.


 Sumber : 
http://wizardreza.blogspot.com/2014/12/gangguan-telematika.html
http://ani-yunita.blogspot.com/2014/12/gangguan-dan-pengamanan-pada-layanan.html