Telekomunikasi di Indonesia seperti internet bisa
dibilang mahal, karena dibandingkan dengan Negara lain Indonesia masih kalah
murahnya. Pemerintah dalam hal ini harus mengambil peran guna mengambil
kebijakan untuk menurunkan tarif internet di Indonesia.
Mahalnya tarif internet juga diakuit oleh Kepala Pusat dan Humas Kemkominfo, Gatot S
Dewa Broto, tujuan utama dari kebijakan pemerintah meyelenggarakan
telekomunikasi untuk akses broadband menggunakan spektrum frekuensi Broadband
Wireless Access (BWA) dan seleksi penyelenggaraannya pada pita 2.3 GHz dan 3.3
GHz untuk mendorong ketersediaan tarif
akses internet yang terjangkau (murah) di Indonesia, seperti yang disampaikan
oleh Suara Media.com.
Penyebab
tarif internet mahal bisa dikarenakan tarif intenet di negara ini ada kaitan
dengan jenis serat optik yang dipakai (tertanam di dasar laut). Negara kita
yang posisinya berada di Katulistiwa terlalu jauh jangkauannya menuju penyedia
internet di AS. Semakin jauh jauh dengan penyedia Internet semakin
panjang bula Backbone atau kabel serat optik tadi diperukan, artinya semakin
besar biaya investasinya.
Berbeda dengan jepang, Taiwan dan China yang relatif
lebih dekat kita mau tidak mau harus melalui jarak yang panjang
tersebut. Dalam hal ini kita mendapat Backbone Tier-1 oleh pemilik
Backbone di AS.
Disamping jarak Backbone yang panjang, kita juga hanya memiliki 2
routing (akses) saja yakni Routing Singapore dan Routing Australia.
Berbeda dengan negara-negara tersebut di atas, mereka route yang lebih banyak,
yakni Rusia, China, Taiwan dan AS. Semakin banyak route nya semakin
kompetitiflah harganya.
Ironisnya, kendati masih tergolong mahal, kecepatan akses intenet
kita juga termasuk paling lemot di dunia. Untuk ranking kecepatan akses ini,
posisi rangking kita berada diurutan 148 dunia dari 154 negara, yakni pada
angka 1,21 Mbps. Sedangkan negara-negara lainnya yang memiliki akses terbaik
adalah (sesuai rangking) :
- 1
Korea Selatan 21,71 Mb/s
- 2
Jepang 16.00 Mb/s
- 3
Aland Island 15.02 Mb/s
- 4
Lithuania 13.44 Mb/s
- 5
Latvia 13.35 Mb/s
- 6
Swedia 13.26 Mb/s
- 7
Romania 12.85 Mb/s
- 8
Belanda 12.32 Mb/s
- 9
Bulgaria 12.02 Mb/s
- 10
Republik Moldova 10.00 Mb/s
- 11
Hong Kong (China) 9.52 Mb/s
- 12
Slovakia 8.92 Mb/s
- ——-
- 148 Indonesia 1,21Mb/s
- ——–
- 154
Zimbwabe. Tarif sekali SMS untuk lokal Zimbabwe adalah USD 5-7 atau dengan
kurs rupiah 9,665 per 1 USD tarif tersebut setara dengan Rp 48.325- Rp
67.665. Cukup untuk membeli beras beberapa kilogram di Indonesia. Untuk
tarif SMS ke luar negeri, lebih gila lagi. Harga yang dipatok adalah
antara $ 12 and $ 20 atau sekitar Rp 115.980,- sampai Rp 193.300. (Sumber
TongBerisi.net)
Sumber :
http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2011/01/02/tarif-internet-kita-mahal-atau-lebih-berkualitas-329789.html