Manajemen dan Organisasi
A. Manajemen
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. Manajemen didasari pada suatu konsep bahwa
setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis.
Tujuan-tujuan Manajemen, terdiri atas 4 :
1. Manajemen Organisasional
Ditujukan
untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam
memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun
secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk
dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap
bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya
manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan
dengan sumber daya manusia.
2. Manajemen Fungsional
Ditujukan
untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga
jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah
dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Manajemen Sosial
Ditujukan
untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak
negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan
sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan
hambatan-hambatan.
4. Manajemen Personal
Ditujukan
untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal
tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap
organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika
parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika
tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan
dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
Fungsi dan Proses Manajemen
Dalam manajemen, perencanaan adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi, manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat
berjalan.
Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama
anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,
artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu.
Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Ciri-ciri Manajer Profesional :
Orang-orang
profesional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum,
sehingga banyaknya kursus dan program latihan manajemen menunjukan bahwa
prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan sebagai patokan
khusus, dan dapat di tanggung jawab.
Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui
prestasi, bukan melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun belum ada standar obyektif yang
disepakati untuk menilai prestasi manajerial.
Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi
kliennya. Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus, sering
kali klien terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya, manajer
berada dalam posisi yang rawan, atau yang berbahaya.
Borje O. Saxberg menyarankan karakteristik keempat dari
profesionalisme, yaitu pengabdian (dedication) dan keterikatan
(commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional
menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan
pribadinya.
B. Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data,
dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi :
·
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan
bersama.
· James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·
Cester I. Benhard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
·
Stephen P. Robbin menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
Bentuk-bentuk Organisasi :
1.
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau
berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu
kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa
tersebut. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang
berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah
tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat
menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
2.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk ole
masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3.
Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi
mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan
koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi
tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada
tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus
kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau
golongan.
Prinsip-prinsip Organisasi :
·
Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith.
Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih
efisien.
·
Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak
ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab.
Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif,
wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
·
Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang
mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari
kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara
manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan
hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
· Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
·
Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai
tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah
rencana.
·
Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan
seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan
kepentingan organisasi secara keseluruhan.
· Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
·
Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat
dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu
disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan)
adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan
tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
·
Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat
yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti
rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta
kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua
pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
· Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
· Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
·
Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang
tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan
personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan
harus selalu adda pengganti.
· Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
·
Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan
persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).
B. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber –
sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan
dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan
dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan
pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping
itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Sumber : http://dahlia-lya.blogspot.com/2012/01/bab-v-manajemen-dan-organisasi.html
http://windsaga.blogspot.com/2011/03/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html